Senin, 30 November 2015

Konflik dan Negoisasi

KONFLIK


Konflik merupakan suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Menurut Robbin konflik dibagi menjadi 3 pandangan :

  1. Pandangan Tradisional : Pandangan ini menyatakan bahwa konflik merupakan hal yang buruk, negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini merupakan hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan terhadap orang lain, dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
  2. Pandangan Hubungan Manusia : Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam organisasi dan tidak dapat dihindari, karena di dalam suatu organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota.
  3. Pandangan Interaksionis : Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik, hal tersebut disebabkan suatu organisasi yang tenang dan damai cenderung menjadi statis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. 
Jenis-jenis konflik :
  • Konflik Tugas : Berkaitan dengan tujuan pekerjaan
  • Konflik Hubungan : Berdasarkan dengan hubungan antar individu
  • Konflik Proses : Berdasarkan dengan bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan

Proses Konflik :
  • Tahap 1 Potensi Berlawanan atau Ketidakcocokan
    • Komunikasi : Kesulitan dalam mengartikan kata, kesalahpahaman, dan gangguan dalam komunikasi.
    • Struktur : Ukuran dan spesialisasi pekerjaan, kecocokan anggota atau tujuan, gaya kepemimpinan, sistem penghargaan, dan ketergantungan kelompok.
    • Variabel Pribadi : Perbedaan sistem penilaian individu dan tipe kepribadian
  • Tahap 2 : Kognisi dan Personalisasi
    • Konflik yang dipersepsikan : Kesadaran oleh satu atau lebih pihak mengenai kondisi yang menciptakan kesempatan tumbuhnya konflik
    • Konflik yang dirasakan : Keterlibatan emosional dalam suatu konflik yang menciptakan kegelisahan, ketegangan, dan permusuhan
  • Tahap 3 : Maksud
    • Kompetisi 
    • Kolaborasi 
    • Kompromi 
    • Menghindar
    • Akomodasi
  • Tahap 4 : Perilaku
    • Konflik Terbuka : Perilaku satu pihak dan reaksi pihak lain
    • Manajemen Konflik : Penggunaan teknik-teknik resolusi dan stimulasi untuk meraih level konflik yang diinginkan.
      • Teknik Manajemen Konflik :
        • Konflik itu sendiri
        • Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
        • Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
        • Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
        • Ketersediaan waktu dan tenaga
  • Tahap 5 : Hasil/Akibat
    • Hasil Fungsional :
      • Meningkatkan kinerja kelompok
      • Memperbaiki kualitas keputusan
      • Merangsang kreativitas dan inovasi
      • Mendorong minat dan keingintahuan
      • Penyediaan sarana untuk penyelesaian masalah
      • Menciptakan lingkungan untuk evaluasi diri dan perubahan
    • Hasil Disfungsional
      • Meningkatkan ketidakpuasan
      • Menurunkan Keefektifan kelompok
      • Menghambat komunikasi
      • Menurunkan kepaduan kelompok
      • Pertengkaran antara anggota kelompok

NEGOSIASI



Negosiasi merupakan suatu proses dimana dua pihak atau lebih saling bertukar barang atau jasa dan mencoba menyepakati nilai tukar barang dan jasa tersebut.
Proses Negosiasi :
  1. Persiapan dan Perencanaan
  2. Penentuan Aturan Dasar
  3. Klarifikasi dan Justifikasi
  4. Negosiasi dan Pemecahan Masalah
  5. Penutupan dan Implementasi
Strategi Negosiasi :
  • Tawar-Menawar Distributif : Perundingan yang berusaha membagi sumber daya yang jumlahnya tetap; situasi menang-kalah
  • Tawar-Menawar Integratif : Perundingan yang mencari penyelesaian yang dapat menciptakan situasi saling menguntungkan atau situasi menang-menang
Isu-isu Negosiasi :
  • Peranan suasana hati dan kepribadian dalam negosiasi
  • Perbedaan jenis kelamin dalam negosiasi
  • Perbedaan Kebudayaan
Perundingan Pihak Ketiga
  1. Mediator : Pihak ketiga yang bersifat netral, menggunakan penalaran, dan memberi saran sebagai alternatif
  2. Arbitrator : Pihak ketiga yang memiliki kewenangan untuk memaksakan kesepakatan, dibanding dengan mediator, arbitrator selalu menghasilkan penyelesaian
  3. Konsiliasi : Pihak yang dipercayai untuk menjembatani proses komunikasi antara pihak-pihak yang bersitegang
  4. Konsultan : Pihak ketiga yang tidak memihak, memiliki keterampilan penyelesaian konflik, berupaya memfasilitasi pemecahan permasalahan melalui komunikasi dan analisis

Senin, 23 November 2015

Kepemimpinan dan Kekuasaan dan politik

KEPEMIMPINAN


Dalam suatu organisasi dibutuhkan seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan? Kepemimpinan yaitu kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan tertentu. Kepemimpinan terdiri dari beberapa teori, yaitu sebagai berikut :
  1. Teori Sifat : berdasarkan kualitas dan karakteristik individu yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin
  2. Teori Perilaku : berdasarkan perilaku spesifik yang dimiliki individu untuk membedakan pemimpin dan bukan pemimpin
  3. Teori Kontingensi, teori ini dibagi kedalam beberapa model, yaitu sebagai berikut :
    1. Model Fiedler : Kerja yang efektif tergantung pada gaya kepemimpinan dan situasi yang mendukung. Situasi terdiri dari 3 dimensi, yaitu Hubungan pemimpin-anggota, struktur tugas, dan kekuatan posisi.
    2. Teori kepemimpinan situasional : teori ini fokus pada pengikut
    3. Teori jalur tujuan : teori ini tergantung dari bagaimana pemimpin memberi arahan, motivasi, dan bantuan pada pengikutnya untuk mencapai tujuan
    4. Model pemimpin partisipasi : hubungan antara perilaku kepemimpinan dengan partisipasi
  4. Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota : hubungan antara pimpinan dan bawahan yang terlibat dalam proses perundingan bersama dan akhirnya mereka telah menenetukan peran yang harus diisi oleh masing-masing pihak serta terus berhubungan antara satu dengan yang lainnya
  5. Teori Kepemimpinan Kontemporer
    1. Kepemimpinan Karismatik : pengikut membuat atribut pahlawan ketika mengamati perilaku tertentu dan cenderung memberikan kekuasaan pada pemimpin
    2. Kepemimpinan Transformasional : pemimpin membuat para pengikut menjadi lebih peka terhadap nilai dan pentingnya pekerjaan dan menyebabkan para pengikut lebih mementingkan organisas
    3. Kepemimpinan yang Autentik : fokus terhadap aspek moral pemimpin dan kepercayaan
Tantangan dalam kepemimpinan yaitu :
  • Kepemimpinan sebagai atribut
  • Substitusi dan menetralisas kepemimpinan
  • kepemimpinan secara online

KEKUASAAN DAN POLITIK


Kekuasaan adalah kapasitas A untuk mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh A. Berikut dasar atau sumber kekuasaan, yaitu :
  1. Kekuasaan Formal, didasarkan pada posisi individu dalam organisasi.
    1. Kekuasaan Paksaan : tergantung pada rasa takut seseorang yang terjadi apabila ia gagal
    2. Kekuasaan Imbalan : seseorang mematuhi pengarahan dari orang lain karena kepatuhan tersebut dapat menghasilkan manfaat yang positif. Imbalan dapat berupa kenaikan gaji, bonus, promosi.
    3. Kekuasaan Legitimasi : wewenang formal untuk mengendalikan dan menggunakan sumber daya organisasi.
  2. Kekuasaan Pribadi 
    1. Kekuasaan Keahlian : pengaruh yang berdasarkan atas keahlian, keterampilan istimewa, dan pengetahuan.
    2. Kekuasaan Rujukan : didasarkan pada identifikasi seseorang yang memiliki sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan orang lain. Kekuasaan rujukan berkembang dari rasa kagum seseorang terhadap orang lain dan ada keinginan untuk menjadi orang tersebut.
Kekuasaan Taktik merupakan cara individu dalam menerjemahkan kekuasaan dasar ke tindakan yang spesifik. Berikut 9 pengaruh taktik berbeda :
  • Legitimasi : mengandalkan posisi kewenangan seseorang
  • Bujukan yang rasional : menggunakan fakta dan data untuk membuat penyajian gagasan yang rasional
  • Daya tarik yang menjadi sumber informasi :pemimpin membuat usulan yang membangkitkan entusiasme pengikut dengan menunjuk pada nilai, ide, dan aspirasi pengikut 
  • Konsultasi : melibatkan pengikut untuk memutuskan bagaimana rencana atau perubahan akan dilakukan
  • Pertukaran : memberikan imbalan kepada pengikut sebagai balasan karena mau membantu pencapaian tugas
  • Daya tarik pribadi : pemimpin menggunakan perasaan pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu
  • Menjilat : pemimpin menggunakan pujian, rayuan, dan bersikap bersahabat kepada pengikut
  • Tekanan : menggunakan ancaman, atau peringatan terus menerus untuk mempengaruhi pengikut untuk melakukan apa yang diinginkan
  • Koalisi : mendapat dukungan dari orang lain di dalam organisasi sebagai suatu alasan bagi pengikut untuk menyetujuinya
Politik merupakan kegiatan dimana individu atau kelompok yang terlibat sedemikian rupa guna memperoleh dan menggunakan kekuasaan untuk mencapai kepentingannya sendiri. Berikut cara orang dalam memberikan tanggapan terhadap politik :
  • Lingkungan kerja yang berpolitik tidak adil akan menurunkan motivasi
  • Jika pemahaman politik rendah, individu cenderung menganggap politik sebagai ancaman
  • Jika pekerja memandang politik sebagai sebuah ancaman, mereka akan memberikan tanggapan dengan perilaku defensif.
Perilaku defensif adalah perilaku untuk menghindari tindakan penyalahan atau perubahan.

Senin, 16 November 2015

Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lain. Menurut William F.Glueck komunikasi terdiri dari 2 bentuk, yaitu :
  • Interpersonal Communication (Komunikasi Antarpribadi) merupakan proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok.
  • Organization Communication (Komunikasi Organisasi) merupakan proses dimana seseorang memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang yang banyak dalam suatu organisasi, individu, dan lembaga-lembaga di luar.
Komunikasi memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
  • Sebagai kendali, maksudnya komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus dipatuhi
  • Sebagai motivasi, komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan hal-hal dalam kehidupan kita
  • Sebagai pengungkapan emosional, komunikasi memiliki peranan dalam mengungkapkan perasaan-perasaan terhadap orang lain
  • Sebagai informasi, komunikasi memberikan informasi yang diperlukan setiap individu dan kelompok dalam mengambil keputusan
Komunikasi itu penting, setiap orang memiliki cara penyampaian komunikasi yang berbeda-beda. Kita tidak bisa membeda-bedakan suku, agama, adat, bahasa, dan tradisi karena komunikasi pada dasarnya menyampaikan pesan dengan baik dan benar, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik. berikut proses komunikasi.

  • Sender :  seseorang yang memiliki informasi untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. 
  • Encoding : Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh penerima pesan.
  • Media : Alat untuk menyampaikan pesan.
  • Decoding : Simbol/kode dari pesan tersebut diartikan sehingga dapat dimengerti dan dipahami.
  • Receiver : Orang yang menerima pesan dari pengirim 
  • Feedback : Tanggapan yang diberikan penerima pesan kepada pengirim
  • Noise : Hal yang menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya
Hambatan dalam komunikasi:
  • Penyaringan
  • Persepsi selektif
  • Kelebihan informasi
  • Emosi
  • Bahasa
  • Diam
  • Takut dalam berkomunikasi
  • Berbohong

Komunikasi Efektif
>> Merupakan komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. 
Tujuan komunikasi efektif adalah memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pengirim dan penerima pesan sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi lebih jelas, dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima pesan.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila:

  • Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
  • Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti.
  • Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim
Kesimpulan dan saran :
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain. Proses komunikasi terdiri dari sender, encoding, media, decoding, receiver, noise, dan feedback. Dalam komunikasi pastilah ada hambatan-hambatannya yaitu penyaringan, persepsi selektif, kelebihan informasi, emosi, bahasa, diam, takut dalam berkomunikasi, dan berbohong.
Agar komunikasi yang terjalin dapat berjalan dengan baik sebaiknya hambatan-hambatan dalam berkomunikasi dapat dihindarkan dan penerima informasi memberikan feedback terhadap pengirim sehingga komunikasi yang efektif dapat terlaksana.